BERBICARA bangunan-bangunan ajaib di dunia, tidak lengkap tanpa
membicarakan piramida. Bangunan yang populer di dunia film itu juga
memiliki beberapa rahasia dan teka-teki yang menarik para peneliti
dunia. Apa yang membuat bangunan tersebut sangat menarik untuk diteliti?
Yang pertama tentu saja bentuknya. Piramida
memiliki karakteristik bentuk bangunan yang mengerucut di bagian atas.
Bagian dasarnya bisa berbentuk apa saja. Bisa segi empat, segi tiga,
atau segi enam.
Namun, yang paling terkenal adalah struktur
piramida yang terdapat di Mesir. Yaitu, bentuk dasar segi empat dengan
mengerucut di bagian atas. Dengan desain seperti itu, susunan berat
bangunan tersebut tertata rapi dari bawah ke atas.
Susunan
material yang semakin ke atas semakin sedikit membuat beratnya semakin
ke atas semakin ringan. Posisi dasar yang lebih berat membuatnya mampu
menopang bangunan dengan lebih kuat. Prinsip seperti itulah yang
digunakan hingga saat ini dalam membuat fondasi bangunan.
Berdasar
pengamatan arkeolog, pembuatan piramida diawali pada zaman dinasti
ke-4 Kerajaan Mesir, yaitu saat Raja Cheops/Khufu. Kala itu
diperkirakan 2000 SM.
Teka-teki terus membayangi benak para
arkeolog, arsitek, serta ahli konstruksi bangunan. Bagaimana bisa pada
zaman sebelum masehi peradaban masih sangat kuno, tapi mereka bisa
mendirikan bangunan dengan tingi lebih dari 100 meter dengan tingkat
presisi yang cukup tinggi.
Sebab, jika dilihat dari atas, posisi
puncak piramida berada di tengah-tengah alas. Bahkan, ada yang
berprasangka bahwa pembangunan piramida dibuat bangsa alien. Namun,
penelitian arkeolog selama 10 tahun membuat semua misteri itu terjawab.
Temuan tersebut diutarakan Doktor Jasey Hawass, sekretaris jenderal
dewan tertinggi tentang budaya Mesir kuno.
Berdasar penelusuran
tersebut, ditemukan makam pekerja yang sekaligus menepis anggapan bahwa
piramida dibuat para budak perang. Sebab, jika meninggal, budak tidak
dikebumikan di area piramida.
Selain itu, Hawass menjelaskan
penemuan arkeolog terhadap alat-alat yang digunakan saat pembangunan
piramida. Misalnya, alat untuk menghitung, alat ukur besaran, serta
alat untuk mengolah batuan yang terkubur bersama para pekerja yang
meninggal tadi.
Wajar saja, pekerja tersebut dimakamkan di dasar
piramida. Sebab, pada dasarnya piramida digunakan untuk makam
raja-raja Mesir yang dikenal dengan nama Firaun. Mayatnya telah
diproses menjadi mumi sehingga awet dan tidak membusuk.
Piramida
Mesir termasuk bangunan yang sensitif. Letaknya yang di gurun pasir
membuat batuan penyusunnya merasakan atmosfer tidak bersahabat. Hal itu
rentan adanya pelapukan. Perawatan intensif pun diperlukan agar
piramida lebih awet. (che/bs/kkn)
Pyramid of Hellinikon
Struktur
batu penyusunnya sedikit berbeda dengan piramida-piramida yang lain.
Piramida Hellinikon itu sendiri tersusun dari batuan murni tanpa dipoles
yang didirikan di era Mycenean (1600-1000 SM). Hellinikon terletak di
daratan Argolid, Yunani, fungsi dari Piramida ini tidak jauh berbeda,
yaitu sebagai tempat pemakaman.
Pyramid of Cestius
Fungsi
dan bentuknya mirip piramida Mesir. Ujungnya runcing dan berfungsi
sebagai tempat pemakaman bagi Gaius Cestius Epulo. Piramida itu terletak
di Roma, Italia, dan menjadi salah satu di antara empat bangunan antik
di Roma dengan nilai sejarah dan religi tinggi. Piramida itu semakin
antik karena terletak pada percabangan jalan.
El Castillo
Piramida
ini merupakan hasil peninggalan kebudayaan suku Maya pada sebuah kota
di Meksiko, yaitu Chichen Itza. El Castillo mendominasi tengah Kota
Chichón. Yang paling khas dari gaya bangunan itu adalah struktur yang
berundak-undak. Tangga menghiasi sekelilingnya. Di samping itu,
puncaknya rata (tidak runcing) karena di atas terdapat sebuah candi.
0 comments:
Post a Comment