Tulisan saya pada kesempatan kali
ini, bukan bermaksud untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu, bukan pula untuk
mencari pembenaran dalam setiap hal ikhwal yang terjadi dalam kehidupan saya. Hanya
saja mungkin ini bentuk akumulasi beban pikiran yang terkadang sudah terlewat, seakan
menyeruak keluar. Kebingunan pun kerap mengetuk pikiran sadar saya untuk
senantiasa berbagi atas apa yang terjadi, logika terus menghimpit seakan
berkata “udahlah, keluarkan saja, jangan ditahan-tahan! Kadang kebimbangan yang
ditahan akan terus berkembang dan membesar!”. Sayangnya justru yang terjadi
adalah konflik diri. Pikiran bawah sadar yang terus membloking hingga membuat terasa tidak nyaman ketika ingin sekedar
berbagi unek-unek. Entahlah, yang
jelas seperti itulah kerap terasa, seakan-akan selalu meninggalkan bekas di
hati.
Sekedar flashback, saya kembali diingatkan pada pertengahan tahun 2013, tatkala baru-baru mulai memasuki dunia
perkulihan. Dunia yang terasa lebih keras dan berat lantaran usia semakin
mantap, yang menandakan tanggung jawab juga semakin berat dipunggung, hanya saja jalan mencapai asa masih terlihat
abu-abu nan buram. Kaki yang masih labil untuk melangkah, pikiran yang masih kosong
akan jati diri, angan yang masih ragu untuk memilih dan menentukan seperti apa
dan bagaimana seharusnya jalan hidup yang ditempuh? Akan tetapi, Tuhan masih
berkenan untuk membukakan sebuah jalan kepada saya, lewat sebuah buku. Yah!!! Memang
itulah yang terjadi, meskipun saya memang memiliki hobi membaca sedari kecil,
akan tetapi buku-buku yang kerap terbaca terkadang hanya sebatas ‘mampir’
sebentar di pikiran sadar, yang selanjutnya lewat begitu saja ke pikiran bawah
sadar.
Hhmm… miris memang!! Ok, kembali ke topik
, buku tersebut ialah buku karya Bapak Adi W Gunawan yang berjudul “Becoming a Money
Magnet”. Isi buku tersebut begitu derasnya menerobos ‘Critical Factor’ hingga tertanam begitu kuatnya di pikiran
bawah sadar saya. Mata saya seakan dibukakan bahwa betapa luar biasanya karunia
Tuhan ini. Beliau telah memberikan karunia yang sungguh tak ternah
terbayangkan. Yah! Karunia tersebut tak lain dan tak bukan adalah ‘PIKIRAN’. Tentunya
karunia tersebut tidak sebatas berfungsi sebagai media utnuk berpikir saja,
akan tetapi jauh lebih dahsyat daripada itu. Pikiran bahkan bisa merealisasikan
apa yang kita kerap visualisasikan dan yang kita rasakan, tanpa terkecuali. Hal
terebutlah yang mendorong saya untuk menjadi gila, yah!!! Kegilaan untuk terus
mengenal lebih jauh lagi akan prinsip kerja pikiran tersebut secara sempurna,
namun buku demi buku seakan terlalu kecil untuk menutupi keingintahuan saya.. Semakin
banyak yang dipelajari malah membuat keingintahuan ini semakin menjadi-menjadi,
dan menyadari bahwa betapa sempitnya pengetahuan manusia sesungguhnya, laksana
sebuah angkasa raya yang masih misteri untuk dijelajahi ujungnya. Kurang lebih
seperti itulah jika belajar tentang pikiran manusia.
Rasa ingin tahu tersebut pada akhir
tahun 2014 membawa saya menjadi seorang Trainer pelatihan Hipnosys dalam sebuah
komunitas Hipnosys di Denpasar. Berbagi prinsip-prinsip kerja pikiran manusia
yang mendasar meski tidak menyeluruh lantaran tabir pikiran manusia masih
terlalu banyak yang belum ter-explore hingga
decade ini. Tak puas sampai disitu saja, saya mencoba untuk lebih intens menguak rahasia pikiran manusia, berbagai
macam pelatihan dan workshop saya ikuti, untuk bergumal dengan materi-materi
pikiran manusia. Mind hacking Quantum
Hipnosys, Neo NLP, Publik Speaking mastery, Hipnosys Fundamental, Ghanta Yoga
merupakan beberapa pelatihan Of-Line yang pernah saya ikuti. Sedangkan melalui
media On-line(We binar) diantaranya ; Baca Kilat Home Study Course, SEFT
(Spritual Emotional Freedom Techinque), Covert Hipnosys, money magnet dan masih banyak lagi webinar pernah saya
ikuti.
Laksana pergumalan demi pergumalah
tersebut seakan sudah menjadi gaya hidup saya, begitu bergairah sekali rasanya
ketika satu demi satu ‘puzle’ kehidupan mulai terkuak. Hanya saja hal tersebut
terkadang membuat beberapa orang yang saya kenal justru merasa bingung dan
kerap menggelengkan kepala. “jeleme sing
ngelah gae (orang gak punya kerjaan!)”hehehe kata-kata yang cukup unik
terlontar dari mulut insan penganut paham logika dan skeptis akan arti
kehidupan. Yang cukup menarik adalah ketika salah satu video saya tatkala menjadi
trainer hipnosys yang diupload ke Youtube, mendapat tanggapan yang cukup
menarik dari salah satu sahabat saya, yang kebetulan sedang kuliah di salah
satu universitas di Yogya “ bro, kok lu seneng banget belajar tentang hal-hal
begitu ya? Saat yang lain pada sibuk belajar materi kuliah, lah lu malah
belajar materi dunia lain!”, “yah biasa bro, tujuannya untuk mengetahui rahasia
kehidupan bro, merealisasikan apa yang
tervisualkan di otak, serta menghidupkan kehidupan”. Ujar saya,“Emang bisa bro?
gimana caranya ?” tanpa panjang lebar saya langsung mengirimkan film “The
Secreet” karya Rhonda Byrne ke emailnya.
Selang beberapa jam, sahabat sayapun
sempat menelpon saya untuk menyampaikan betapa tertariknya dia terhadap pikiran
manusia (haha akhirnya ketularan juga). Pembicaraan serta diskusi-diskusi
ringan pun kerap berlangsung untuk sekedar share-share teknik, buku serta
pelatihan-pelatihan yang bagus. Setidaknya kebingungan untuk berbagi sedikit
terobati berkat adanya sahabat saya ini, yang kebetulan kena virus ‘rahasia
pikiran manusia’. Sampai saat ini kami kerap bertukar informasi
pelatihan-pelatihan web binar. Tak ayal hampir setiap malam kami senantiasa
disibukan dengan update materi (baca:belajar), dan yang lebih uniknya kami
sering berbagi user web binary dalam artian bahwa ketika saya mengikuti
pelatihan on line Covert Hipnosys, user id saya, saya berikan juga kepada
sahabat saya. Sehingga kami bisa belajar bersama-sama dan begitupun sebaliknya.
Akan tetapi pergumalan-pergumalan
tersebut membuat waktu kerap terasa kurang bersahabat, waktu terasa begitu
cepat, banyak hal yang masih nunggak untuk diselesaikan. Hal tersebut dibarengi
terkadang dengan cibiran-cibiran yang muncul dari beberapa orang, entah kenapa
malah jadi terasa bahwa saya bukanlah pemilik dari tubuh saya, akan tetapi
tubuh dan jiwa ini dimiliki oleh orang-orang yang berkepenitngan terhadap saya.
Entah apapun itu bentuknya, yang jelas seolah-olah
saya memiliki kewajiban untuk menyenangkan orang-orang tersebut. Biar bagaimanapun
saya tidak pernah mengambil pusing akan hal tersebut, karna satu hal yang
senantiasa saya pegang teguh bahwa,’ untuk bertumbuh kerap terganggu oleh
beberapa hal sepele, meski sepele jika kita berfokus terhadap hal tersebut
lambat laun kita pun akan tumbang oleh hal yang bersipat sepele tersebut. Cara satu-satunya
adalah menutup telinga akan hal negative akan tetapi membuka lebar-lebar dengan
lapang dada hal yang berbau positif’.
Yang jelas, semakin saya mengetahui
sedikit demi sedikit prinsip kerja pikiran untuk merealisasikan apa yang
tervisualisasikan, membuat kepingan-kepingan puzzle kehidupan saya semakin
banyak, biarlah sang waktu dan Tuhan yang membantu saya untuk menyusunnya karna
satu hal yang saya juga yakini ‘bahwasanya jika hidup sudah terarah maka dengan
modal usaha dan keyakinan niscaya semua akan terwujud’. Selama saya mengetahui
rahasia-rahasia terebut membuat langkah saya untuk menggapai beberapa mimpi
yang tertulis dalam Goal Setting saya begitu mudahnya tercapai, mulai dari
menjadi wisudawan terbaik dalam program diploma di salah satu kampus di
Denpasar, Jenjang Karir yang mulai tertata dengan baik, bahkan salah satu mimpi
saya untuk membuka klinik hipnoterapy sudah mulai terlihat cahayanya. Kini tinggal
diserahkan kepada sang Waktu dan Pemilik Waktu yang maha Agung, saya hanya bisa
berharap dan mengucap doa agar apa yang tervisualkan bisa terealisasikan.
Mungkin lewat
tulisan-tulisan saya dalam blog ini sedikitnya bisa sebagai wadah untuk
menampung kebimbangan-kebimbngan saya dalam hal untuk berbagi unek-unek yang
saya miliki. See You in the TOP.
Salam Never Die
0 comments:
Post a Comment