Thursday, March 28, 2013

Janji siswa ke Tiga :Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa



Tepati Janji siswa yang ketiga Guna Wujudkan Nilai UN yang memuaskan
Oleh:I Gusti Ngurah Pandi Purnawan/04-002-140-5
“Janji” suatu kata yang sangat mudah untuk diucapkan namun begitu sulit untuk di tepati. Seperti kata pepatah “Janji harus ditepati” maka tugas kita sebagai seorang siswa yang merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akhlak paling mulia  sudah barang tentu harus menepati janji. Salah satuya menepati janji siswa yang ketiga yang berbunyi: Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa. Memang tak bisa di pungkiri lagi bahwa tugas pokok seorang siswa adalah belajar. Untuk itulah tidak ada salahnya jika kita menepati janji yang kita telah ucapkan tiap kali apel upacara bendera. selain itu mengingat bahwa Ujian Nasional sudah di depan mata implementasi janji ke tiga akan tercermin pada hasil akhir ujian nasional serta masa depan siswa selanjutnya. Apakah memuaskan atau kurang memuaskan? Itu tergantung dari bagaimana siswa mengimplementasikan janji siswa yang ketiga.
Akan tetapi tidak sedikit juga siswa yang hanya bisa mengucapkan janji namun tidak bisa menepati. Hal ini terbukti dari banyaknya program-program sekolah yang sengaja di buat oleh pihak sekolah dalam mempersiapkan Ujian Nasional, tidak berjalan dengan efektif. Misalnya Program pelajaran tambahan yang di selenggrakan pihak sekolah, presentase kehadiran siswanya sangat minim dari hari ke hari pasti ada saja siswa yang tidak mengikuti pelajaran tambahan. Alasannya begitu beragam mulai dari rasa malas yang menyerang hingga tidak mengikuti pelajaran tambahan akibat siswa tersebut tidak menyukai pelajaraan yang di berikan. Hal ini sungguh ironi memang, mengingat Ujian Nasional yang sudah di depan mata akan tetapi motivasi belajar siswa yang masih rendah yang berujung kepada siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Jelas hal ini merupakan kekawatiran tersendiri bagi pihak sekolah.
 Berbicara mengenai masalah ditepati atau tidaknya janji siswa yang ketiga, jelas pihak sekolah yang akan di jadikan kambing hitam. Sebab pihak luar akan menganggap bahwa kinerja dari sekolah dalam membimbing, memotivasi serta memberikan teladan bagi para peserta didiknya dianggap tidak becus. Jelas hal ini akan memberikan tamparan keras terhadap citra sekolah. Apalagi sampai tersiar kabar bahwa siswa Sekolah SMA N 2 Semarapura ada yang tidak lulus, jelas pihak sekolah yang  akan semakin tersudutkan. Di satu sisi citra sekolah jelek di satu sisi juga dianggap tidak becus dalam mendidik siswanya. Itulah dilema yang akan di hadapi oleh pihak sekolah.
Kita juga tidak boleh menutup mata bahwa penyebab kegagalan yang terbesar lebih di sebabkan kepada masing-masing individu siswa, pasalnya jika seseorang siswa mampu  menepati janji siswa yang ketiga, sudah barang tentu akan memilii motivasi belajar yang tinggi yang berujung kepada siswa tersebut siap dan tak gentar menghadapi ujian nasional. Karena pada umumnya siswa yang “siap” menghadapi Ujian memiliki kecenderungan mendapat nilai yang memuaskan. Arti kata “siap” dalam artian ini lebih menekankan kepada kepercayaan diri menghadapi Ujian sebab orang yang percaya diri pasti memiliki pemahaman yang lebih seputar materi pelajaran di bandingkan dengan siswa yang belum siap. Untuk itulah di perlukan dukungan baik dari pihak keluarga maupun dari pihak sekolah, guna menciptakan kondisi belajar yang nyaman karena pada dasarnya tingkat kenyamanan belajar akan mempengaruhi mood seorang siswa hingga cenderung mampu belajar dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa pengimplentasian janji siswa yang ketiga ini akan terlihat pada hasil akhir ujian nasional yang akan datang. Untuk itulah pihak sekolah telah berupaya menggempleng para siswanya dengan program-program yang telah di susun. Maka dari itulah kita sebagai siswa wajib mengapresiasi program sekolah dengan cara mengikuti dan menaati setiap aturan atau program yang di disusun oleh pihak sekolah dan yang tak kalah penting dengan belajar dengan sungguh-sungguh tentunya. Program sekolah yang dibuat juga hendaknya di barengi dengan keseriusan pelaksanaannya agar program yang telah disusun tidak terbengkalai. Dengan seperti itu ditambah pula dengan dukungan dari pihak Orang tua jelas para siswa akan mempunyai lingkungan belajar yang nyaman. Sehingga motivasi belajar siswa akan terus membara yang berujung siapnya menghadapi ujian nasional dan pada akhirnya mendapatkan nilai yang memuaskan di UN nanti. Jika telah tercapai kata lulus maka tak ayal lagi langkah kehidupan kita selangkah menuju masa depan yang lebih cerah.

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment

Share With

Twitter Google Plus Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Total Pengunjung Minggu Ini