Janji siswa yang ketiga: Taqwa
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Abdi terhadap Tanah Air dan Bangsa Setia kepada
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Implementasi
janji siswa yang ketiga guna menepis Arus negatif Globalisasi
Di
era globalisasi ini, begitu banyak pengaruh-pengaruh yang setiap saat bisa
merong-rong sendi –sendi kehidupan manusia salah satunya keimanan. Begitu mudah
dan dan kuatnya arus informasi menyebabkan keimanan setiap siswa mudah goyah.
Pengaruh globalisasi kian tampak nyata hal ini terbukti dari adanya perubahan
pola prilaku seperti rendahnya spritualitas, penerapan norma serta rendahnya
nilai sopan santun. Para siswa cenderung labil dalam menghadapi setiap budaya
yang masuk sehingga mudah sekali terjerumus ke lembah hitam. Hal ini cukup
ironis memang mengingat peran dari para generasi muda khususnya siswa sangat
vital kedepannya, jika hal ini terus berlanjut maka bisa mengakibatkan
lunturnya budaya lokal yang berujung kepada lunturnya semangat nasionalisme.
Selain
masalah keimanan dan ketaqwaan masalah yang di hadapi para generasi muda
khususnya pelajar adalah rendahnya jiwa nasionalisme(cinta terhadap tanah air)
sebab pada dasarnya Mencintai
adalah kunci dari segala hal. Tetapi ‘cinta’ yang satu ini bukan sebagaimana
cinta yang semestinya menjadi tema yang disukai remaja pada umumnya. Namun,
mengerucut pada nasionalisme yang didasari oleh rasa cinta terhadap negaranya. Hanya
saja rasa cinta yang rendah jelas akan berdampak pada ketidak abdiannya
terhadap bangsa dan lebih bersikap acuh atau apatis.
Hal
yang tak kalah menghawatirkan juga muncul yang di sebabkan oleh nilai-nilai
yang tertuang dalam butir-butir pancasila kurang mendapat perhatian dari
generasi muda padahal setiap butir-butir pancasila banyak tertuang nilai-nilai
luhur dari bangsa Indonesia ini. Seandainya hal ini terus berlanjut bukan
mustahil kedepannya kita akan kehilangan jati diri. Sebab kita tidak mempunyai
pegangan dan pedoman hidup. Yang berujung kepaada ke eksistensian bangsa bisa goyah.
Untuk menanggulangi hal tersebut di
perlukan dukungan dari berbagai pihak, untuk menanggulangi Lunturnya keimanann
dan ketaqwaan serta nasionalisme. Peran nyata dari semua pihak memang sangat di
perlukan di mulai dari lingkungan keluarga yang merupakan lembaga social yang
terkecil. Pihak keluarga paling berperan dalam membentuk kepribadian sebab
pihak keluarga adalah lembaga social yang pertama. Selain dari pihak keluarga
diperlukan juga dukungan dari lembaga pendidikan sebab lewat lembaga
pendidikanlah kepribadianm generasi muda khususnya pelajar akan di gembleng
kepribadiannya guna menghadapi setiap tantangan hidup. Dan yang terakhir
dukungan dari masyarakat, masyarakat adalah lembaga sosialisai yang ketiga yang
akan ditempuh oleh generasi muda khususnya pelajar. Di lingkunan masyarakatlah
nantinya yang akan paling mempengaruhi kepribadian seseorang maka dari itu
peranan dari tokoh masyarakat atau lembaga masyarakat diperlukan guna
memberikan arahan, bimbingan dan rangsangan agar mau bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku.
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk
menggulangi serbuan arus infornasi di perlukan keimanan dan ketaqwaan dari
masing-masing individu agar tidak terjerumus ke lembah hitam sebab seseorang
yang beriman pasti tidak mudah goyah pendiriannya. Selain itu untuk
menangulangi pengaruh globalisasi di perlukan juga adanya pendidikan karakter
bangsa melalui implementasian butir-butir sila-sila pancasila sebab di dalam
butir-butir pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia agar tidak
kehilangan jati diri. Selain itu di perlukan juga dukungan dari berbagai pihak
untuk menepis serbuan arus globalisasi, seperti keluarga, sekolah serta
masyarakat.
0 comments:
Post a Comment